Anak usaha PT Wilmar Indonesia, sedang
membangun industri tepung terigu di kawasan industri PT Wilmar Nabati
Indonesia Gresik, Jawa Timur.
"Rencananya akan selesai pada 2013," jelas Komisaris Wilmar Indonesia MP Tumanggor, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Minggu (15/4/2012).
Selain itu, di kawasan Industri terpadu milik Wilmar di Gresik juga sedang dibangun sebuah bio refinery plant untuk mengolah minyak sawit menjadi jet fuel dan berbagai pengembangan industri turunan minyak kelapa sawit lainnya.
Dia
menambahkan, ini karena setidaknya ada 40 jenis turunan minyak kelapa
sawit yang bisa dikembangkan, dan baru sekira 20 jenis yang dikembangkan
di Wilmar.
"Untuk itu kami sudah targetkan total investasi
hingga dua tahun mendatang di kawasan Gresik ini sebesar USD300 juta
atau sekira Rp2,7 triliun. Ini bagian dari total investasi yang akan
dikucurkan oleh Wilmar di Indonesia hingga tiga tahun ke depan," tambah
Tumanggor.
Berdasarkan data statistik yang ada, penjualan Group
Wilmar Indonesia pada 2007 sampai 2011 tercatat USD37,8 miliar atau
setara dengan Rp360 triliun (63 persen penjualan ekspor plus 37 persen
penjualan lokal).
Sedangkan pajak-pajak (pajak pungutan ekspor
atau bea keluar) yang dibayarkan oleh Wilmar Indonesia pada periode
tersebut mencapai angka Rp18,2 triliun, dengan restitusi PPN yang
diterima pada 2007-2010 tercatat Rp7,6 triliun.
Tumanggor juga
menjelaskan bahwa Wilmar merupakan produsen biodiesel terbesar pertama
di dunia, yakni di Pelintung (Riau) dengan kapasitas produksi 1,6 juta
ton per tahun. Di mana produknya sebagian dijual ke Pertamina dan
sebagian lagi ekspor.
"Kami akan terus meningkatkan produksi
biodiesel ini dengan menambah plant berkapasitas 1.000 ton per hari di
Wilmar Nabati Gresik dan Wilmar Nabati Dumai, Riau 1.000 ton per hari.
(ade)